LAPORAN
Produksi Ternak Babi

NAMA :
VINSENSIUS VENTI
NIM :
112 381 036
KELOMPOK : B
PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
KUPANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sektor peternakan merupakan sektor yang
sangat penting dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia selain
sektor perikanan. Ternak babi merupakan salah satu komoditi yang mempunyai
peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan daging sebagai sumber
protein hewani. Pemenuhan kebutuhan tersebut memerlukan usaha peningkatan
produksi dan kualitas dari daging babi yang dihasilkan. Ternak babi ideal
dikembangkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein asal hewan dalam jumlah
besar dan waktu yang relatif singkat, hal ini didasarkan pada sifat ternak babi
yang menguntungkan seperti prolifik, efisien dalam mengkonversi bahan pakan
menjadi daging, umur mencapai bobot potong yang singkat dan persentase karkas
yang tinggi. Usaha peternakan babi dewasa ini tidak hanya ditujukan untuk
konsumsi daging dalam negeri, namun terdapat juga pengusaha yang memasarkan
daging babi keluar negeri, seperti Singapura dan Malaysia. (GEA, 2009).
Salah satu faktor yang dapat menentukan
keberhasilan pada peternakan babi adalah ransum. Ransum yang mengandung zat-zat
makanan yang imbangan nutrisinya baik atau sempurna dan sesuai dengan kebutuhan
ternak yang bertujuan untuk lebih meningkatkan mutu, produktifitas ternak.
Dalam usaha beternak pembibitan babi,
ada beberapa kendala yang sering dihadapi peternak, salah satunya adalah
penyakit yang dapat menyerang ternak babi, terutama bibitnya. Ada berbagai
penyakit pada babi yang dapat mengancam produktivitas suatu peternakan, apalagi
bila babi yang terserang penyakit tersebut sampai menimbulkan kematian. Adapun
penyakit yang dapat menyerang babi diantaranya; hog cholera, streptococcocis,
salmonelosis, maupun kolibasilosis. (HILDA PRASETYO1, 2013).
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan studi
lapang yang telah dilaksanakan yaitu:
1.
Agar
mahasiswa mampu mengidentifikasi sistem manajemen pemeliharaan ternak babi yang
ada di UPT Pembibitan dan Produksi Pakan Ternak di tarus.
2.
Agar
mahasiswa dapat mengetahui cara penanganan ternak babi yang baru lahir dan
menyusun ransum ternak babi setiap fase pertumbuhan
3.
Agar
mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan, baik di lingkungan kampus maupun
dilapangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Perusahaan:
a. Nama Perusahaan : Dinas Peternakan UPT. Pembibitan dan Produksi Makanan
Ternak
b. Lokasi Perusahaan : Tarus, Kecamatan Tarus, Kabupaten Kupang Tengah,
Propinsi
Nusa Teggara Timur (NTT)
c. Sejarah dan Alasan Pendirian Perusahaan:
Awal
Berdirinya UPT. Pembibitan dan Produksi Makanan Ternak di Tarus dimana ternak
babi merupakan jenis ternak paling penting bagi masyarakat di Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT). Secara tradisional ternak babi mempunyai peran yang
penting di dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial di masyarakat NTT dan
merupakan sumber protein utama bagi konsumsi domestik. Semakin meningkatnya
konsumsi akan daging babi, maka peternak juga harus meningkatkan kualitas
ternaknya sendiri sehingga dapat memenuhi permintaan pasar. Untuk itu
perusahaan UPT. Pembibitan dan produksi makanan teranak dilakukan peningkatan
kualitas ternak babi di Kupang, salah satunya dengan memperbaiki kualitas babi
itu sendiri dari segi reproduksinya dan untuk menyediakan bibit unggul bagi
masyarakat NTT serta menyediakan makanan ternak.
d. Pemilik Perusahaan : Pemerintah Kabupaten Kupang Barat
2.2 Data Ternak dan Perkandangan Babi
a.
Jenis
Ternak :
Landrances, Duroc, Pitrain
b.
Ciri-ciri
Ternak Babi :
1.
Ciri-ciri
Babi Duroc :
Ø Laju pertambahan berat badan dan
efisiensi pakan cukup baik
Ø Warna bulu
coklat dan ada pula
yang berbintik hitam dan putih pada bagian
tubuh tertentu
Ø Punggung
membentuk cekung
Ø Tubuh
panjang dan lebar
Ø
Daun telingga mengarah kedepan

|
2.
Ciri-ciri
Babi Landrances:
Ø Tubuh panjang,
besar (lebar) dan dalam
Ø Warna putih dengan buluh yang halus
Ø Kepala kecil agak panjang dengan telinga
terkulai
Ø Leher panjang
Ø Punggung
membentuk busur, panjang dan lebar
Ø Bahu rata, halus
Ø Puting satu sisi 6-7 pasang


![]() |
3.
Ciri-ciri
Babi Pitrain
Ø
Tubuh
panjang dan berisi daging
Ø
Daun
telinga terkulai kedepan
Ø
Punggung
berbentuk busur
Ø
Warna
bulu putih dan halus

![]() |
c.
Populasi
Ternak Berdasarkan Fase Hidup :
Jumlah ternak 141 ekor dan jantan 14
ekor
d.
Sistem
Perkawinan : Kawin Alami dan Inseminasi
Buatan (IB)
e.
Sex
ratio : 1:10
yaitu satu ekor jantan dapat mengawinkan 10
ekor
betina untuk IB, sedangkan untuk kawin alam 1:1
f.
Bentuk
Kandang : Monitor yang
terbuat dari seng, dan bentuk
bangunannya utara dan selatan.
![]() |
g.
Jenis
dan Ukuran Kandang : Kandang kering
panjang 2 meter dan lebar 65 cm,
tinggi
1,10 m, kandang penyapihan panjang 1 meter dan lebar 45 cm, kandang laktasi 45
x 60 cm.
h.
Perutukkan
Kandang : Kandang
kering digunakan untuk ternak babi yang
sudah laktasi dan babi bunting,
kandang penyapihan digunakan untuk
anak-anak babi yang lepas dari sapih dengan bobot badan kira-kira 15-18 kg.
Untuk kandang laktasi digunakan untuk ternak babi yang buting atau ternak babi
yang mau melahirkan.
2.3 Data Ransum Babi
Ransum adalah makanan yang diberikan
pada ternak tertentu selama 24 jam, pemberiannya dapat dilakukan sekali atau
beberapa kali selama 24 jam tersebut. Ransum sempurna adalah kombinasi beberapa
bahan makanan yang bila dikonsumsi secara normal dapat mensuplai zat-zat
makanan kepada ternak dalam perbandingan jumlah, bentuk, sedemikian rupa
sehingga fungsi-fungsi fisiologis dalam tubuh berjalan dengan normal (GEA, 2009) dalam (Parakkasi, 1983).
Bedasarkan hasil dari kegiatan studi
lapang di Tarus UPT. Pembibitan dan Produksi Pakan Ternak yang telah
dilaksanakan pada hari tanggal 26 november 2013. Jenis bahan pakan yang ada
yaitu jagung, dedak, kosentrat, mineral, tepung ikan dan garam. Pengadaan bahan
baku pakan tersebut seperti dedak dan jagung dari luar propinsi NTT yaitu dari Bima
dan Sulawesi dalam jumlah 20 ton satu kali pengambilan/pembelian dengan harga
berkisar Rp 2500 sampai Rp 3500/ kg. Sedangkan tepung ikan dan kosentrat dibeli
dalam bentuk jadi dari charoemphocpan surabaya.
Komposis ransum yang ada di tarus UPT.
Pembibitan dan Produksi Pakan, dalam proses pembuatan pakan ternak babi
menggunakan mesin (mixer). Bentuk formulasi bahan pakan tersebut yaitu: kosentrat
20%, dedak 30 %, Jagung 40 %, Mineral 5 %, Garam 5 %, dan tepung ikan 20%.
Dalam proses pencampuran bahan pakan hal yang perlu diperhatikan adalah
mempersiapkan bahan-bahan baku meliputi kosentrat, dedak, Jagung, Mineral 5,
Garam 5, dan tepung ikan 20.
Produksi pakan dalam satu hari sebanyak
1 ton dengan rincian sebagian diberikan keternak dan sebagian dijual. Proses
pemberian pakan ternak babi dalam satu hari diberikan dua kali yaitu pagi dan
sore dengan ukuran 3 kg (pagi ½ kg dan sore ½ kg). Untuk anak babi umur 1 bulan
(6 minggu) sudah bisa dijual dengan ketentuan harga Rp. 700.000 per ekor.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi
lapang yang telah dilakukan di UPT Tarus, dapat disimpulkan bahwa UPT Tarus
telah menyediakan bibit unggul kepada masyarakat yang membutuhkan (khususnya
ternak babi) dan telah bekerja sama dengan Dinas peternaka Provinsi.
DAFTAR PUSTAKA
GEA, M. (2009). PENAMPILAN TERNAK BABI
LOKAL PERIODE GROWER. 13.
HILDA
PRASETYO1, I. B. (2013). Studi Penampilan Reproduksi (Litter Size, Jumlah
Sapih, Kematian) Induk Babi pada Peternakan Himalaya, Kupang. 2.
Artikel sangat membantu
BalasHapusSekalian Numpang Promo Gan !!!
CV Pradipta Paramita - Solo
Menyediakan Probiotik untuk membantu meningkatkan Produksi bagi peternak Babi
Manfaat Produk Kami antara Lain :
- Mempercepat penggemukan pada babi.
- Meningkatkan produksi
- Menjaga stamina sehingga tahan terhadap penyakit dan stress.
- Meningkatkan efisiensi penyerapan pakan.
- Mengurangi bau tidak sedap pada kotoran.
- Mengurangi kematian.
Minat ?
Langsung Hub :
Info Pemesanan :
Phone : 085755652200 / 081233643247
Pin BBM : 578c4639
Whatsapp : 085755652200
Untuk Produk lain silahkan kunjungi website kami :
www.cvpradiptaparamita.com