LAPORAN
PRODUKSI TERNAK BABI
(Kastrasi atau Pengebirian Ternak Babi)
NAMA : VINSENSIUS VENTI
NIM : 112 381 036
KELOMPOK : B
PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI
KUPANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organ reproduksi ternak jantan terdiri dari tes-tes, scrotum, corda spermaticus, kelenjar tambahan (glandula accessories), penis, preputium, dan system saluran reproduksi jantan. System saluran ini terdiri dari vasa, efferentia yang berlokasi di dalam tes-tes, epididymis, vas deferens, dan urethra external yang bersambung ke penis. Pada masa ambrio, tes-tes berasal dari cordagenitalia primer, sedangkan system saluran reproduksi berasal dari ductus wolffii. (Sumber : Nuryadi.2000).
Kastrasi adalah penghilangan testis. Kastrasi tidak dapat meningkatkan pertumbuhan, Jantan kastrasi akan mempunyai pertumbuhan lebih rendah daripada jantan tanpa kastrasi dan lebih tinggi daripada betina. Tidak adanya testis akan mempengaruhi produksi hormon. Testosteron yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Adanya ‘kesan’ pertumbuhan jantan kastrasi lebih cepat daripada jantan tanpa kastrasi ‘mungkin’ disebabkan karena jantan kastrasi lebih tenang sehingga efisiensi pakannya lebih bagus. Kastrasi dapat dilakukan dengan metode operasi maupun tanpa operasi.
Operasi yang dilakukan dengan membuka scrotum kemudian mengambil/membuang testis yang ada didalamnya. Tanpa operasi, kastrasi dapat dilakukan dengan pemberian karet pada pangkal scrotum sehingga peredaran darah tidak lancar dan scrotum beserta testis akan mengalami degenerasi. Kastrasi dapat juga dilakukan dengan tang penjepit sehingga aliran darah ke testis terputus.
1.2. Tujuan Katrasi
Adapun tujuan dari praktikum kastrasi yang sudah dilaksanakan yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis alat dan fungsinya masing-masing, sehingga mahasiswa dapat menggunakan dengan tepat sesuai dengan fungsinya saat melakukan katrasi dan benar.
BAB II
MATERI DAN METODE
2.1 Materi
2.1.1 Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat pelaksaan praktikum produksi ternak babi (kastrasi) dilaksanakan pada hari tanggal jumaat, 18/ 10/ 2013 di kandang babi politeknik pertanian negeri kupang.
2.1.2 Alat dan Bahan
Alat Bedah
Bahan: alkohol 70%, Iodium tincture, kapas, dan benang bedah
2.2 Metode
Prosedur Kerja:
1.
Posisikan
ternak babi bagian kanan dari bawah (kastrasi buah dalam)
2.
Sebelum
melakukan kastrasi, tangan dan alat yang digunakan dibersih dengan alcohol
3.
Bulu di daerah yang akan dibedah dibersihkan dengan pisau scalpel lalu
bersihkan pula dengan menggunakan
alkohol, kemudian bagian tadi dioles dengan yodium tincture.
4.
Pembungkus
usus dibedah pelan-pelan dan berhati-hati
5.
Kemudian
masukan ibu jari telunjuk kedalam perut ternak untuk mencari tes-tesnya
6.
Apabila
tes-tesnya ditemukan, ditarik keluar jangan sampai lepas kembali
7.
Ikat kuat-kuat pada saluran deferensnya dan
kemudian dililit seluruh bagian yang akan dibedah.
8.
Ikat
kuat spermatic cord dengan benang absorble untuk mencegah terjadinya pendarahan
9.
Apabila tes-tesnya sudah dibedah, sayatan harus di jahit tiga kali
dimana yang pertama jahit diantara saluran usus, propotium (pembugkus otot
dengan kulit luar) dan yang terakhir jahitan luar.
10. Bersihkan jahitan dengan alkohol dan berikan Iodium tincture
11. Setelah semua selesai, ternak akan diinjeksi dengan
penecilin dengan cc 1½, yaitau dekat leher dan pada bekas sayatan tadi.
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam
melakukan kastrasi hendaknya memperhatikan penggunaan alat yang
benar-benar dalam kondisi baik,
karena pemotongan tes-tes
pada ternak babi harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Hal ini dilakukan
karena semakin lama proses kastrasi dilakukan maka akan semakin lama terjadi
pendarahan, dan perhatikan pula saat kita membuat sayatan pada tubuh ternak, agar tidak terlalu lebar, tapi
cukup untuk mengeluarkan testis.
Selama dua
minggu setelah kastrasi, perhatikan luka bekas kastrasi untuk
menjaga terjadinya infeksi. Dalam melakukan kastrasi ini
sebaiknya jangan dilakukan
sendiri bila belum berpengalaman dalam hal ini,
mintalah petugas kesehatan hewan di Poskeswan setempat untuk melatih anda
melakukannya.
Menurut Agung Pornomoadi (2013), Dalam melakukan
kastrasi pada prinsipnya ada dua cara yaitu secara tertutup dan secara terbuka.
1)
Kastrasi Tertutup
Yaitu kastrasi atau pengebirian dengan cara mengikat saluran
yang menuju testes, sehingga sel-sel jantan mati, karena tidak memperoleh
zat-zat makanan. Hal ini dapat pula dilakukan dengan jalan member zat kimia
yang bisa mematikan sel jantan atau betina dengan jalan injeksi, tapi hal ini
jarang dilakukan pada babi.
2)
Kastrasi Terbuka
Yaitu
kastrasi yang dilakukan dengan melakukan pembedahan, guna mengeluarkan testes
pada babi jantan atau ovary pada babi betina, yang kemudian dipotong.
Di dalam
melakukan kastrasi yang telah dilaksanakan di kandang babi
politeknik pertanian negeri kupang, cara kastrasiyang kita gunakan dengan cara
kastrasi buah dalam (buah zakar dalam) yang harus membutuhkan orang banyak sekiranya bisa membantu memegang
kedua kaki belakang dan depan yang dalam posisi tidur bagian
kanannyamenghadap ke atas.
Kastrasi dalam
yaitu kastrasi yang dilakukan dengan cara pembedahan diantara tulang lekok lapa
dengan tulang selangkang. Kastrasi dalam ini jarang orang melakukannya, karena
dimana kastrasi ini sagat membutuhkan orang yang terampil dalam hal tersebut
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa kastrasi buah zakar dalam sangat sulit dan harus membutuhkan
tenaga teknis agar tidak terjadinya kematian ternak.
Sumbar:
Agung
Pornomoadi. 2003. Staf Pengajar Laboratorium Ilmu Ternak Potong dan Kerja.
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO. Semarang.
KUPANG
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar