Selasa, 03 Desember 2013

studi lapang

LAPORAN Produksi Aneka Ternak (Ternak Puyuh) NAMA : VINSENSIUS VENTI NIM : 112 381 036 KELOMPOK : B PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG KUPANG 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ternak puyuh merupakan salah satu jenis unggas yang memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan walaupun dalam pengembangannya masih ditemui hambatan diantaranya, tingginya angka kematian karena serangan penyakit Avian Influenza (AI). Pada tahun 2003, wabah AI muncul dan menyerang peternakan unggas skala besar (sektor 1 dan 2) yang pada akhirnya dapat dikendalikan dengan menerapkan Good Breeding Practice (GBP), Good Hatching Practice (GHP) dan biosekuriti. Untuk skala menengah (sektor 3) dan skala kecil (sektor 4) yang berada di pedesaan dan pemukiman perlu dilakukan upaya pengendalian yang optimal melalui kegiatan penataan usaha budidaya. (lithan, 2011). Puyuh merupakan unggas liar yang banyak bertebaran di ladang dan persawahan. Selain dikenalsebagai petelur yang handal, puyuh juga memiliki keunggulan lainnya yang berkaitan dengan sumber protein hewani.Umumnya, masyarakat mengetahui puyuh sebagai burung yang memanfaatkan kebun, sawah, dan hutan sebagai habitatnya, mengingat burung ini jarang terbang. Namun, bisa dikatakan tidak banyak yang mengetahui bahwa si burung mini ini dapat diternakkan dengan "mudah", bahkan menjadi ladangusaha bagi peternak kecil. Sumber: http://www.scribd.com/doc/49703780/BETERNAK-PUYUH-2/ Sesuai dengan Polengs di 03:54 http://budidayanews.blogspot.com/2009 /02/budidaya-puyuh.html dalam (sang, 2012), Pemanfaatan burung puyuh sebagai bahan subtitusi kedalam olahan lauk pauk diharapkan dapat menambah keanekaragaman pangan terutama hidangan lauk pauk dan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan citra pangan lokal terutama olahan dari unggas burung puyuh. Sedangkan dalam pengembangan produk ayam bakar Kalasan, ayam panggang Keraton, dan bebek goreng Madura tersebut diharapkan tidak merubah cita rasa khas dari daerahnya masing-masing dan dapat memberikan variasi baru dari masakan tersebut. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan studi lapang yang telah dilaksanakan yaitu: 1. Agar mahasiswa mampu memahami lebih dalam tujuan pemeliharaan aneka ternak puyuh 2. Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi sistem manajemen pemeliharaan puyuh 3. Agar mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan, baik di lingkungan kampus maupun dilapangan 1.3 Waktu dan Tempat Waktu Kegiatan Studi Lapang ini tepatnya di Kuanino Kabupaten Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada hari selasa tanggal 26-11-2013 dimulai pukul 09.30 sampai selesai. 1.4 Pelaksanaan Kegiatan  Mahasiswa memperkenalkan diri pada koordinator kegiatan  Menyiapkan alat tulis menulis  Mengamati lokasi perusahaan/instansi  Mencatat hasil pengamatan  Diskusi/Tanya jawab dengan petugas lapangan  Menyusun laporan BAB II PEMBAHASAN 1. Nama Usaha Peternakan : Nama Pemilik Peternakan : Traianus Kase Lokasi Usaha : Kuanino Kupang Tgl/Bln/Thn Berdirinya Usaha : Tahun 2007 2. Alasan pemilihan jenis aneka ternak : • Karena mudah dipelihara dan dapat menguntungkan • Sebagai kerja sampingan • Karena ternak puyuh jarang terserang penyakit 3. Tujuan pemeliharaan : Agar dapat mengisi kebutuhan keluarga terpenuhi 4. Jenis Bibit : Ada dua jenis yaitu belang-belang dan kemerah-merahan Asal Bibit : Produksi Sendiri Jumlah Ternak : 600 ekor, dimana jantan 300 ekor dan betina 300 ekor 5. Jenis Pakan : Pakan jadi Sumber Pakan : Dari Toko dan produksi sendiri Harga Pakan : Rp. 320/karung Jumlah pemberian pakan : 2 kg/hari 6. Luas Kandang : 90x80 cm untuk kandang yang bertingkat, sedangkan yang lainnya berukuran panjang 2 dan 3 meter Alasan Pemilihan Lokasi: Halaman rumah, karena dimana sejauh ini mencoba membuat yang lebih besar tetapi dengan tugas dan tanggung jawab yang begitu banyak. Kontruksi Kandang (model,bahan): Model bertingkat dimana bahan dasarnya terbuat dari kayu tetapi bagian dalam kandang (tempat injak) terbuat dari kawat rem halus dan bagian bawah kawat di lapisi dengan plastic agar kotorannya mudah dibersihkan Jumlah Kandang : Ada 3 Kepadatan Kandang : Untuk yang berukuran 90x80cm 40 ekor tetapi yang lainnya dengan jumlah 30 ekor 7. Pemeliharaan Ternak (pemberian pakan dan minum, pembersihan kandang, jumlah tenaga kerja dan upah tenaga kerja): Lebih baik menggunakan air putih, pembersihan kandang dalam satu minggu hanya 2 kali kadang pula 3 kali,dimana pagi,siang dan sore. Dan tenaga kerjanya hanya keluarga dalam satu rumah saja. 8. Jenis penyakit yang menyerang aneka ternak : Ternak lumpuh, blot (mencret) Pencegahan dan pengobatan penyakit : Dengan memberikan air putih saja 9. Pemanenan/Pemungutan produk (jadwal dan penanganannya): Ditetaskan sendiri, kemudian dipelihara dan dijual kepada orang yang ingin memelihara ternak puyuh tersebut 10. Pemasaran produk yang dihasilkan: Tidak dijual dipasaran melainkan pembeli yang datang sendiri dilokasi Harga Produk : untuk satu rak telur Rp. 45.000, dan untuk 30 ekor anak puyuh dijual dengan harga Rp. 300.000 Wilayah Pemasaran : pada lingkungan sekitar dan teman dimana mereka datang sendiri dilokasi 11. kendala yang dihadapi dalam usaha aneka ternak: Ingin membuka yang lebih besar tetapi lokasi yang tidak mendukung. Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relative kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs.Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandangkandang ternak yang ada di Indonesia. Dalam kegiatan studi lapang di kuanino, jenis burung puyuh yang ada coturnix,dengan ciri-ciri warna coklat berbintik hitam, tubuh kecil, kaki pendek. Perbedaan puyuh jantan dan betina, untuk puyuh jantan dilihat dari leher dan bulu dada berwarna kayu manis (coklat muda),dan apabila kita tekan pada bigian kloaka akan mengeluarkan cairan putih. Sedangkan untuk puyuh betina puyuh warna tubuh laki-laki adalah sama, kecuali bulu di tenggorokan, dada dan kloaka dimana tenggorokan bagian atas cinnamonnya dan dada warna cerah dan terlihat coklat, pada kloaka mendatar. Ada beberapa hal yang harus kita ketahui mengenai kandang puyuh yang kami kunjungi. Di antaranya: • Lokasi kandangnya dekat dengan rumah karena tidak ada lokasi selain lokasi yang tersedia. Tetapi sebaiknya jauh dari keramaian dan permukiman penduduk. • Sirkulasi udara baik, walaupun lokasinya sempit. Sirkulasi udara yang tidak baik bisa menyebabkan meningkatnya serangan hama dan penyakit. • Aman dari gangguan binatang predator • Bentuk kandangnya bertingkat • Dinding kandang terbuat dari kawat jeruji, serta tempat injak ternak • Tempat air dan pakan chick feeder • Atap kandang terbaut dari seng • Mempunyai aksesibilitas yang baik, terutama untuk menunjang transportasi dan sarana produksi serta penjualan telur. Bibit awal burung puyuh dari bapak Traianus kase barasal dari bapak nahak yang berada dikelapa lima dimana awalnya 100 ekor anakan kemudian dikembangkan hingga yang ada sekarang mencapai 600 ekor, dimana jantan 300 ekor dan betina 300 ekor. Awal produksi telur puyuh pada umur 60 hari. Apabila makanannya terjamin baik maka sebelum memasuki umur 60 hari sebagian ternak puyuh ada yang mulai bertelur dan tepat umur 60 hari sebagian besar ternak puyuh bertelur karena pada umur ini, saatnya ternak puyuh berproduksi hingga umur 720 hari. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari hasil kegiatan studi lapang yang sudah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa beternak puyuh sangat efisien untuk di budidayakan, karena sistem pemeliharaannya sederhana dan tidak membutuhkan biaya yang banyak, selain itu juga produksinya cepat sehinnga cepat mendapatkan keuntungan. 3.2 Saran Diharapkan agar kegiatan studi lapang ini dapat membawa dampak positif bagi mahasiswa untuk massa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA http://quail-breeding.blogspot.com/2012_12_01_archive.html/diakses Pada Tanggal 10 November 2013 http://www.scribd.com/doc/49703780/BETERNAK-PUYUH-2/diakses Pada Tanggal 30 November 2013 Lithan, F. (2011). Pedoman Penataan Budidaya Puyuh. 4. Sang, A. I. (2012). Pengembangan Produk Burung Puyuh. 18.

1 komentar:

  1. Boca Raton | Casino in Miami - JTM Hub
    The casino resort offers comfortable, mini-bars, and 청주 출장안마 a variety of table 고양 출장안마 games like blackjack, roulette and poker. 영천 출장샵 The 상주 출장마사지 casino 안성 출장마사지 has the option of a

    BalasHapus